9. Orang-orang Laut (Sea People)
Selama Zaman Perunggu akhir, peradaban berkembang pada tingkat yang mengesankan di Mediterania dan Aegea. Kerajaan-kerajaan lahir, aturan ditegakkan, teknologi canggih ditemukan.
Bangsa Mycenaea dan Minoa punya istana megah dan rumit di Yunani dan Kreta. Orang mendominasi wilayah luas di Turki, sementara orang Kanaan menguasai apa yang kini menjadi Israel, Lebanon, dan Yordania.
Namun di tahun-tahun sekitar 1200 SM, semua berubah. Semua peradaban itu bak tersapu dari peta. Mereka yang bertahan seakan mundur ke masa ribuan tahun silam: tak bisa menulis, kehilangan kemampuan seni, arsitektur, dan membuat gerabah.
Salah satu penyebabnya adalah 'Sea People' -- orang-orang laut. Digambarkan sebagai kelompok prajurit barbar yang hanya sedikit menguasai peradaban.
Hingga kini, sejarawan belum mengungkap dari mana mereka berasal, bagaimana bisa mereka meruntuhkan peradaban yang lebih maju dalam hal persenjataan dan teknologi, dan apa yang terjadi pada mereka setelah penaklukkan mereka akhirnya berakhir di Mesir. Identitas sejati mereka terus jadi misteri.
10. Gobekli Tepe
Gobekli Tepe adalah tempat ibadah yang terletak 15 km sebelah timur laut kota Urfa di Turki tenggara.
Situs yang ada di puncak pegunungan terdiri dari lebih dari 200 pilar, tingginya lebih dari 20 kaki, beratnya lebih dari 20 ton, dan disusun dalam 20 lingkaran. Ada ukiran hewan predator di sejumlah pilar. Kuil ini dianggap sebagai kuil tertua yang pernah ada di dunia.
Gobekli Tepe dibangun lebih dari 13.000 tahun yang lalu, 8.000 tahun lebih dulu dari Stonehenge. Diperkirakan dibangun oleh manusia pemburu dan peramu yang selama ini 'dituduh' tak punya sistem simbolik yang kompleks, hierarki sosial, dan pembagian kerja
Bagaimana manusia neolitik yang nomaden berhasil mengatur pembagian kerja kerja untuk menyelesaikan situs ini? Mengapa itu dibangun? Masih jadi teka-teki.
Andrew Collins dalam bukunya Gobekli Tepe: Genesis Of The Godsberanggapan bahwa orang-orang yang ikut terlibat dalam pembangun Gobekli Tepe berasal dari budaya Swiderian.
Budaya Swiderian sangat maju termasuk di antaranya menguasai teknologi alat batu yang canggih berasal dari nenek moyang mereka. Nenek moyang Swiderian mungkin berasal dari Gravettian Timur yang berkembang antara tahun 30.000 hingga 19.000 SM yang saat ini dikenal sebagai Republik Ceko.
11. Harta Karun Konfederasi
Tahun 1865, Perang Saudara Amerika hampir berakhir. Saat tentara Uni berbaris menuju kemenangan, Menteri Keuangan Konfederasi George Trenholm melakukan upaya terakhir untuk melestarikan aset Selatan: dengan cara melikuidasinya.
Sementara kekayaan sesungguhnya -- emas, perak, permata, juga 4 ribu kilogram koin perak Meksiko -- dibawa Presiden Jefferson Davis dan anak buahnya. Namun, semua itu lenyap saat mereka ditangkap.
Puluhan teori telah diusulkan untuk menjelaskan misteri di balik harta yang hilang. Beberapa berpendapat bahwa emas itu didistribusikan ke pemilik perkebunan dan dikubur, menunggu hari ketika pihak Selatan akan bangkit.
Ada juga yang yakin perak-perak dikuburkan di Danville, Virginia, hingga hari ini. Yang lain mengklaim bahwa dana tersebut dipercayakan dengan masyarakat rahasia yang disebut Knights of the Golden, sehingga mereka bisa membiayai perang saudara kedua di masa depan.
12. Patung Moai di Pulau Paskah
Easter Island, Pulau Paskah, sebuah daratan di selatan Samudera Pasifik, wilayah Chili, terkenal dengan deretan patung-patung batu besar (Moai) berusia lebih dari 400 tahun yang berbaris sepanjang garis pantai.
Satu patung, secara utuh, memiliki tinggi 69 kaki dengan berat 270 ton. Sedangkan di bagian yang menancap ke tanah dari beberapa patung memiliki kedalaman sekitar 50 kaki.
Siapa yang membangunnya dan bagaimana, terus jadi misteri. Sebagian orang bahkan menyatakan eksistensinya adalah bukti pengaruh alien atau mahluk ekstrateresterial.
Ada juga misteri lain berupa tulisan yang dikenal dengan Rongorongo, yang sampai saat ini belum dapat diuraikan oleh para ahli bahasa dari berbagai generasi.