SEJARAH FOREX
SEJARAH GERAKAN MARKET FOREX
Tahukah anda bahwa trend pergerakan nilai tukar mata uang yang pertama kali terbentuk adalah trend mendatar ? Hal ini merujuk pada sejarah pemberlakuan nilai tukar mata uang yang diatur oleh perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944 yang di hadiri oleh 92 negara atas prakarsa Inggris dan Amerika.
Pada intinya perjanjian Bretton Woods mengenalkan sistem nilai tukar tetap dan pembentukan lembaga keuangan yang mengatur stabilitas ekonomi dunia, salah satunya IMF. Dimana salah satu ketentuan pokonya mengatur bahwa setiap anggota IMF harus mematuhi mengenai :
- Hard currency atau mata uang kuat harus dikaitkan dengan seberat tertentu emas. Dengan kata lain penerbitan hard currency harus dijamin dengan cadangan emas. Misalnya adalah US dollar, untuk mencipta uang senilai $35 Federal Reserve Bank (Bank Central Amerika) harus memback-up dengan emas senilai 1 ounce atau 28,3496 gram.
Mata uang yang termasuk hard currency yaitu US dollar, Euro, Poundsterling, Swis franc dan Japanese yen.
- Soft currency atau mata uang lemah harus dikaitkan dengan hard currency. Dengan kata lain penerbitan soft currency harus berdasarkan nilai kekayaan negara yang dinilai dengan hard currency.
- Fluktuasi nilai tukar diharapkan hanya sebatas 1%-2.5% diatas atau dibawah kurs yang berlaku.
Melihat sejarah seperti itu dengan berlakunya sistem nilai tukar tetap, maka sejak pemberlakuan perjanjian Bretton Woods tahun 1944 itu seandainya nilai tukar mata uang itu digambarkan dalam bentuk grafik , maka akan membentuk trend yang relatif mendatar karena setiap mata uang pada dasarnya bernilai seberat tertentu emas.
Lalu kapan mulai adanya trend naik dan trend turun?
Yang jelas saat berakhirnya masa sistem nilai tukar tetap itu. Kronologinya dimulai dengan melemahnya kepercayaan terhadap US dollar sebagai akibat :
1. Dollar Shortage / Kelangkaan dollar
Setelah perang dunia II perdagangan internasional mulai bergairah dan tumbuh pesat sehingga banyak yang mencari dollar untuk likuidasi transaksi antar negara karena pada waktu itu dollar adalah mata uang perdagangan internasional. Namun ternyata jumlah dollar saat itu tidak mampu menyangga semua kebutuhan transaksi. Akibatnya terjadi krisis likuiditas yang disebabkan langkanya dollar. Hal ini mulai menimbulkan pemikiran bahwa dollar sudah tidak pantas lagi sebagai mata uang perdagangan internasional karena tidak mampu menopang semua kebutuhan likuidasi transaksi internasional.
2. Dollar Gult / Kelebihan dollar
Melihat kondisi langkanya dollar, Amerika mencetak uang dollar yang jumlah nilai totalnya melebihi nilai total cadangan emas yang dimiliki. Padahal menurut perjanjian Bretton Woods seharusnya jumlah uang yang diterbitkan nilainya harus sesuai dengan cadangan emas yang dimiliki. Tentu saja hal ini menurunkan kepercayaan pada Amerika.
Selain itu, sebagai polisi dunia, Amerika pada waktu itu memberikan bantuan pembangunan ke negara-negara Eropa korban perang dunia II. Akibatnya terlalu banyak dollar yang keluar dari amerika. Hal itu secara tidak langsung membuat kelebihan peredaran dollar diluar Amerika. Dengan jumlah uang yang beredar terlalu banyak itu maka inflasi tidak dapat lagi dihindari .Efek inflasi ini tentu saja membuat US Dollar menjadi kurang bernilai.
Dari 2 hal itu timbulah penurunan kepercayaan pada dollar AS sebagai standar moneter internasional. Tindakan nyata dari penurunan kepercayaan itu tercermin dalam peristiwa penukaran dollar secara besar-besaran oleh negara-negara Eropa.
Francis adalah negara yang pertama kali melakukan hal itu dengan menukarkan sejumlah 150 juta dollar AS dengan emas. Tindakan Perancis ini kemudian diikuti oleh Spanyol yang menukarkan sejumlah 60 juta dollar AS dengan emas yang kemudian diikuti oleh negara lainnya. Praktis saja jumlah cadangan emas di Fort Knox ( Amerika ) berkurang secara drastis.
Bisa anda bayangkan bahwa Amerika kala itu telah menerbitkan banyak dollar namun cadangan emas yang menjaminnya berkurang drastis atau tinggal sedikit. Padahal sekali lagi menurut perjanjian bretton woods, jumlah US dollar yang beredar nilainya harus sama dengan cadangan emas yang dimiliki Amerika.
Ujungnya secara sepihak Amerika membatalkan perjanjian Bretton Woods melalui Dekrit Presiden Nixon pada tanggal 15 Agustus 1971, yang isinya antara lain bahwa USD tidak lagi dijamin dengan emas. Namun US dollar tetap menjadi mata uang internasional untuk menilai cadangan devisa negara-negara di dunia. Sejak saat itu, berlakulah sistem baru yang disebut dengan floating exchange rate.
Floating exchange rate atau sistem kurs mengambang adalah sistem yang ditetapkan melaui mekanisme kekuatan permintaan dan penawaran di bursa valas, yang sama sekali tidak dijamin oleh logam mulia.
Maka sejak saat itulah market forex mulai bergerak naik dan turun membentuk trend sesuai dengan permintaan dan penawaran pasar. Apapun yang terjadi selanjutnya dengan market forex ditentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran pasar.
Jadi intinya sebelum tahun 1971 , nilai tukar mata uang itu cenderung datar grafiknya. Atau bisa dikatakan grafik pair mata uang apapun grafiknya datar, karena setiap mata uang memiliki nilai seberat tertentu emas. Baru setelah tahun 1971 , nilai tukar mata uang jenis pair apapun bergerak naik dan turun sesuai permintaan dan penawaran pasar.
Itulah materi Belajar forex untuk pemula seri 1 tentang sejarah forex atau lebih tepatnya tentang sejarah gerakan market forex .
NEXT : belajar forex untuk pemula seri 2