Pola Grafik Ketamakan dan Ketakutan
Selain kekuatan dari dalam diatas, ada juga kekuatan dari dalam yang bisa membuat market bergerak secara tidak normal sehingga membentuk pola penyimpangan. Kekuatan itu adalah kekuatan ketamakan.
Jenis pola penyimpangan yang disebabkan ketamakan dan ketakutan :
1. Pola Grafik Terjal
Yang dimaksud grafik terjal disini adalah grafik yang seolah berdiri tegak lurus. Padahal untuk mencapai level harga tertentu itu seharusnya pola grafik yang terbentuk adalah miring karena ada batasan periode .
Coba perhatikan , misalnya panjang candle daily kemarian adalah 120 pips. Dalam 1 hari ada 24 jam sehingga jarak tempuh rata-rata dalam 1 jam itu 5 pips. Jadi kita bisa anggap bahwa kondisi normalnya dalam 1 jam itu harga hanya bergerak sekitar 5 pips saja. Oleh karena itu jika kemudian harga bergerak 100 pips dalam 1 jam maka itu berarti tidak normal.
Pola grafik terjal seperti ini terjadi akibat ketamakan yang berlebihan. Yang biasa dilakukan trader tamak hingga menyebabkan grafik terjal itu adalah :
- Melakukan buy terus menerus atau melakukan buy dengan ukuran lot besar ketika posisi buy sebelumnya sedang profit serta pada saat trend naik terlihat jelas sehingga harga bergerak naik dalam waktu cepat membentuk pola terjal naik.
- Melakukan sell terus menerus atau melakukan sell dalam jumlah lot banyak ketika posisi sell sebelumnya sedang profit pada saat trend turun terlihat jelas sehingga harga bergerak turun dalam waktu cepat membentuk pola terjal turun.
Setelah terbentuknya pola grafik terjal ini secara psikologi akan menimbulkan ketakutan bagi yang telah mendapatkan profit banyak, yaitu takut profit yang telah didapat menjadi hilang jika kemudian harga balik arah. Selain itu mnculnya pola terjal juga menyadarkan sebagian trader bahwa harga telah bergerak secara tidak normal sehingga harga akan segera kembali ke jalur normalnya.
Ketakutan dan kesadaran inilah yang kemudian membuat trader menutup posisinya untuk mengamankan profit yang telah didapat, ataupun membuka posisi baru yang berlawanan arah dengan trend yang terjadi ( counter trend).
Penutupan posisi berarti melakukan aksi yang berlawanan dengan minat sebelumnya. Jika sebelumnya adalah melakukan permintaan pada base currency maka saat ditutup berarti melakukan penawaran base currency, begitu pula sebaliknya. Dengan begitu saat dilakukan penutupan, market akan bergerak berlawanan dengan arah sebelumnya.
Jika ketakutan itu hanya dirasakan oleh sedikit trader, maka jumlah aksi penutupan posisi hanya sedikit sehingga market balik arah dalam jarak yang pendek, pembalikan arah pendek ini untuk selanjutnya kita sebut dengan istilah koreksi.
Tapi jika ketakutan itu berlebihan atau terlalu banyak trader yang merasakannya maka akan ada terlalu banyak penutupan posisi yang bisa membalik arahkan market secara cepat sehingga membentuk pola pemantulan. Begitu pula ketika banyak trader yang sadar market telah keluar jalur normalnya, akan ada banyak pembukaan posisi counter trend sehingga harga memantul.
Wujud lain dari pola terjal adalah formasi gap. Gap atau celah antara satu candlestick dengan candlestick berikutnya yang menunjukan minat besar yang muncul secara seketika sehingga harga langsung loncat, ataupun minat besar yang tersumbat sehingga begitu sumbatan itu terbuka harga langsung meloncat jauh.
Arah selanjutnya setelah terjadi gap tergantung dari posisi gap serta panjang gap itu sendiri.
Pada dasarnya gap ini menunjukan penambahan minat, sehingga selanjutnya harga akan bergerak lurus sesuai gap yang terjadi. Namun jika gap yang terbentuk itu terlalu jauh atau terlalu panjang maka selain membuat banyak trader mendapatkan keuntungan, juga akan membuat grafik bergerak secara tidak wajar sehingga pada akhirnya akan banyak trader yang menutup posisi atau membuka posisi baru yang berlawanan. Tentu saja hal ini membuat harga balik arah.
Jika gap terjadi setelah minat tumbuh, maka penambahan minat bisa dianggap sebagai sebuah hal yang wajar (asal tidak terlalu mendadak ), oleh karenanya setelah terjadi gap diawal minat tumbuh harga akan terus bergerak sesuai arah gap.
Yang menjadi tidak wajar adalah jika muncul gap setelah terjadi pelemahan. Sehingga gap ini bisa dianggap sebagai pemaksaan. Setelah terjadi gap seperti ini, harga akan balik arah.
Selanjutnya pada materi seri -7 akan dibahas pola grafik penyimpangan lainnya yaitu pola tipuan dan konvergen divergen