Marka Jalan Pola Grafik
Kemana arah harga selanjutnya ditentukan oleh kekuatan yang ada didalam grafik serta kuat lemahnya pembatas harga. Jika diibaratkan seperti sebuah kendaraan maka grafik itu adalah kendaraan yang memiliki kekuatan untuk melaju dan pembatas harga itu adalah rambu-rambu yang akan membelokkan arah atau membiarkan grafik bergerak lurus.
Dengan melihat tenaga yang ada dalam grafik serta memperhatikan pembatasnya, sebenarnya kita sudah bisa melihat pola grafik apa yang akan terbentuk selanjutnya.
Caranya yaitu yang pertama lihat kekuatan minat dari bentuk grafiknya, laluperhatikan pembatas yang ada didepannya kuat atau lemah, apakah bisa ditembus atau tidak. Selain itu perhatikan apakah saat ini grafik masih wajar atau sedang terjadi penyimpangan.
Namun jika memperkirakan pola selanjutnya hanya dengan cara itu saja, bentuk grafik yang dihasilkan kaku dan kasar, padahal market sendiri gerakannya fleksibel. Artinya grafik bisa mencapai level pembatas tidak selalu persis tepat pada harga tertentu, melainkan berubah-ubah namun tetap disekitar itu. Oleh karena itu untuk memperhalus bentuk grafik sehingga baik target profit maupun stoploss menjadi realistis, kita perlu melihat posisi pola grafik dari pembatas grafik yang sifatnya fleksibel.
Pembatas grafik yang fleksibel ini kita bisa dapatkan dari nilai indikator bollinger band.
Kenapa harus menggunakan bollinger band ?
Karena nilai indikator bollinger band dihitung dengan rumus batas simpangan maksimal sebaran data, diukur dari rata-rata sekelompok data. Jadi bisa dijadikan batas maksimal gerakan harga. Untuk lebih memahaminya perhatikan contoh berikut :
Dibawah ini ada gambar bola merah ukuran kecil yang berisi tinta merah dan dibawahnya sebuah papan. Saat bola kecil ini dijatuhkan ke titik A, maka bola itu pecah dan tinta merahnya menyebar diatas papan. Batas terluar dari sebaran tinta merah inilah yang disebut batas simpangan.
Selanjutnya bagaimana kalau bola yang dijatuhkan di titik A tersebut lebih besar dan isi tinta merah didalamnya lebih banyak ?
Lihat ini :
Hasilnya ternyata sebaran tinta merahnya lebih luas, sehingga jarak antara titik A dengan batas terluarnya pun lebih jauh dibandingkan gambar sebelumnya. Dengan demikian artinya ketika ukuran bolanya lebih besar kemampuan menyebarnya pun lebih jauh.
Sama halnya dengan grafik, ketika badan candlesticknya besar itu berarti tenaga penggeraknya besar sehingga daya tempuh gerakannya jauh.
Jika tinta diatas menyebar kesegala arah, karena grafik ini berkaitan dengan dimensi waktu maka arah sebarannya tidak bisa ke waktu sebelumnya melainkan hanya ke waktu berikutnya. Seperti ini :
Selain itu karena gerakan akibat tenaga itu merubah harga jadi naik atau turun, maka tidak ada arah sebaran yang kedepan. Karena jika menyebanya kedepan itu berarti harga tetap atau tidak bergerak. Dengan demikian dalam forex market, arah sebarannya hanya ke atas dan kebawah. Sehingga batas sebarannya pun hanya ada 2 yaitu batas atas dan batas bawah saja. Dan indicator bollinger band menyediakan batas atas serta batas bawah seperti itu, sehingga pantaslah kalau kita memilih bollinger band sebagai batas maksimal gerakan harga.
Arti gambar diatas dalam bollinger band :
- Titik A adalah garis bollinger band tengah. Atau rata-rata dari salah satu titik OHLC beberapa candlestick. Misalnya rata-rata close dari beberapa candlestick.
- Bola adalah candlestick. Bola ukuran besar itu adalah candlestick dengan badan panjang, dan bola kecil itu adalah candlestick dengan badan pendek.
- Batas atas adalah garis bollinger band atas, serta batas bawah adalah garis bollinger band bawah.
Jika kita hubungkan dengan pemahaman sebelumnya, dengan status minat sebagai penggerak harga, ini berarti panjang badan candlestick itu tergantung dari seberapa besar minat. Sehingga semakin besar minat maka semakin besar jarak simpangannya.
Logikanya :
Saat minat semakin mengecil, minat semakin tidak bisa menggerakan harga, harga bergerak semakin pendek, badan candlestick yang terbentuk semakin pendek, batas simpangan semakin dekat dengan garis bollinger band tengah, garis bollinger atas dan bawah semakin menyempit.
Saat minat semakin besar, minat semakin bisa merubah harga, harga bergerak semakin jauh, badan candlestick yang terbentuk semakin panjang, batas simpangan semakin menjauh dari garis bollinger band tengah , garis bollinger atas dan bawah semakin melebar.
Logika lainnya :
Saat market tenaganya kecil maka jarak tempuh market baik untuk bergerak lurus maupun balik arah itu pendek, sehingga batas maksimal yang bisa disentuh market pun menyesuaikan jaraknya jadi lebih dekat dengan nilai market.
Saat market tenaganya kuat, maka dia bisa bergerak lurus dengan jauh atau juga bisa balik arah dengan jauh. Karena status bollinger band sebagai batas terluar yang bisa tersentuh maka bollinger band melebar menyesuaikan diri agar tidak tersentuh market.
Dari logika diatas kita bisa ambil kesimpulan bahwa bollinger band itu mengukur minat yang ada di dalam market. Karena minat memiliki alur, maka bollinger band pun memiliki pola mengikuti alur minat itu.
Dengan alur minat seperti ini :
Mulai tumbuh =>Semakin Meningka => Stabil => Semakin melemah => Mulai Habis
Maka akan tergambar pola bollinger band seperti ini :
Gambar diatas itu adalah bentuk normal grafik dan bollinger band saat minat mengalir secara normal, namun yang sering terjadi pada market itu biasanya seperti ini :
Dari gambar diatas kita bisa melihat fase bollinger band pada satu periode minat.Yaitu :
Fase Mendatar =>Fase Melebar => Fase Sejajar => Fase Mengerucut=> Fase Mendatar
Bahasan tentang fase bollinger band akan kita pelajari pada materi berikutnya.
membaca kekuatan market menggunakan bollinger band