Jelajah Asia Tenggara dengan Kereta

Posted on at


VIVAlife - Perjalanan menggunakan kereta selalu menimbulkan nuansa petualangan yang romantis. Apalagi bila dilakukan antarnegara. Sebenarnya, tidak perlu jauh-jauh ke Eropa untuk merasakan jelajah benua di atas kereta, Asia Tenggara pun punya. 

Ingat film "Before Sunrise" yang dibintangi Ethan Hawke dan Julie Delphy yang berkelana sepanjang Eropa dengan kereta? Atau "The Tourist" yang menampilkan aksi seru Johnny Depp dan Angelina Jolie berpetualang ke Venesia dengan kereta? Ya, layaknya kedua film tersebut, perjalanan menggunakan kereta untuk menjelajahi Asia Tenggara bisa jadi memberikan pengalaman seru dan tak biasa.

Seru, karena kereta di Asia Tenggara memberikan tantangan tersendiri bagi para traveler. Tidak biasa karena pemandangan dan pengalaman di atas kereta, selama puluhan jam, dijamin membuat batin semakin kaya. 

Memang, tidak seperti Eropa yang berada di satu benua besar, negara-negara di Asia Tenggara terpisah lautan. Tapi, bukan berarti rutenya tidak menarik. Justru sebaliknya. Indochina yang kaya akan sejarah akibat peleburan berbagai bangsa, membuat budayanya menarik untuk disimak, dan perjalanan menggunakan kereta menjadi "cerita pendek" yang merangkum keseluruhan budaya dan tradisi. 

Keuntungan lainnya, perjalanan darat menjelajahi Asia Tenggara terbukti jauh lebih hemat dibanding menggunakan pesawat terbang. Pasalnya, tidak hanya ongkos transportasi, Anda juga bisa menghemat biaya akomodasi saat berpindah lokasi. 

Tidak perlu khawatir soal kenyamanan, kebanyakan kereta lintas negara sudah dilengkapi kursi-tempat tidur (sleeper) yang cukup nyaman untuk bermalam, plus pendingin udara yang memastikan ruangan kabin tetap sejuk.

Satu catatan, kereta akan berhenti cukup lama di perbatasan. Seluruh penumpang harus keluar kereta, membawa semua barang, untuk diperiksa di imigrasi. Siapkan paspor Anda sebelum turun dari kereta.

Lalu negara mana saja yang bisa dijelajahi menggunakan kereta? jalur internasional di Asia Tenggara terbagi menjadi 6 jalur utama, yakni Singapura - Malaysia; Malaysia - Thailand; Thailand - Laos; Thailand - Myanmar; Thailand - Kamboja; dan Vietnam - Tiongkok. 

Ada juga perusahaan kereta api yang menawarkan perjalanan eksklusif dari Singapura hingga Bangok, yakni Eastern & Oriental Express, yang menghidupkan kembali romantisme perjalanan kereta khas Eropa era 1930-an. 

Seperti apa perjalanan kereta jelajah Asia Tenggara? Berikut beberapa rute yang berhasil dikumpulkan VIVAlife:

The International Express, Kereta lintas negara antara Thailand - Malaysia

The International Express, kereta lintas negara Thailand-Malaysia. |FOTO: VIVAnews/Lesthia Kertopati.

 

Singapura - Malaysia

Singapura dan Malaysia merupakan rute yang paling mudah dijelajahi. Bukan hanya karena persediaan kereta yang banyak, tapi juga karena keretanya sangat nyaman, lengkap dengan penyejuk udara dan kursinya empuk. Harganya pun terjangkau. Tiket kereta Singapura-Malaysia rata-rata dibanderol Rp120 ribu hingga Rp150 ribu sekali jalan. 

Pemandangannya? Tidak perlu ditanya. Jalur kereta antara Singapura ke Malaysia bahkan hingga Bangkok, dibangun pada era kolonial. Awalnya sebagai sarana transportasi guna mengangkut hasil bumi, seperti rempah-rempah, hasil ladang, kayu, juga batu bara, kini menjelma menjadi media transportasi nan memikat. 

Sepanjang perjalanan selama 6 jam di siang hari atau 8 jam di malam hari, Anda akan disuguhi barisan pohon kelapa sawit juga stasiun-stasiun kecil yang menggambarkan sekilas sejarah Asia Tenggara masa lalu. Jika Anda ingin meneruskan perjalanan hingga Bangkok, bersiap untuk pengalaman mendebarkan selama 48 jam. 

Tertarik? Anda hanya perlu menuju ke Stasiun Woodlands di utara Singapura dan bersiap melihat jalur kereta yang sudah bertahan selama 82 tahun, melintasi Selat Johor menuju Kuala Lumpur. Perjalanan ini termasuk istimewa, karena merupakan satu-satunya jalur kereta di Asia Tenggara yang melintasi laut.  

Anda juga bisa melanjutkan perjalanan langsung menuju Bangkok, Thailand, dengan berganti kereta di Kuala Lumpur menuju Butterworth dan kemudian menumpang kereta malam menuju Hua Lamphong, Bangkok. Siapkan dana tambahan sebesar Rp400 ribu untuk kedua kereta tersebut. 

Malaysia - Thailand

Malaysia dan Thailand dihubungkan melalui Stasiun Butterworth, yang merupakan pelabuhan penghubung ke Penang. Terdapat satu kereta yang berjalan setiap harinya antara Butterworth dan Hua Lamphong, Bangkok. Perjalanan memakan waktu 24 jam dengan harga tiket antara Rp300 ribu  - Rp400 ribu, tergantung musim kepadatan turis.

Kereta bernama The International Express tersebut akan berangkat sekitar pukul 13.00 waktu setempat dan kemudian tiba di Bangkok, sekitar jam yang sama, hari berikutnya. Tiket bisa dibeli langsung di stasiun atau dipesan secara online.

Memasuki kereta di siang hari, tak ubahnya seperti melihat kereta Indonesia pada umumnya. Tempat duduk berjajar rapi dalam kompartemen mungil yang berisi 4 orang. Namun, saat malam tiba, kompartemen tersebut berubah menjadi "hotel" dengan tempat tidur tingkat.

Sleeper Class, The International Express, kereta Thailand-Malaysia

Gerbong Sleeper Class, The Interntional Express. |FOTO: VIVAnews/Lesthia Kertopati

Satu kompartemen akan disulap menjadi dua tempat tidur (sleeper) atas dan bawah dan diisi oleh dua orang. Perhatikan nomor kursi pada tiket Anda, karena nomor tersebut menentukan tempat Anda tidur di malam hari. 

Setiap gerbong kereta dijaga oleh seorang kepala kabin yang akan mengubah tempat duduk menjadi tempat tidur, segera setelah matahari terbenam. Jika Anda jengah dengan suara besi yang beradu saat kursi-kursi ditarik dan matras dibentangkan, Anda bisa pergi sejenak ke kereta makan dan menikmati makan malam khas Asia Tenggara, dari nasi goreng hingga laksa semua tersedia. 

Satu rahasia, kereta makan akan berubah menjadi kelab malam dengan musik menghentak di atas pukul 22.00 waktu setempat. 

Kembali ke gerbong, tidak perlu khawatir privasi tidur terganggu, karena setiap tempat tidur dilengkapi gorden yang memastikan keamanan Anda. Uniknya, di dinding kompartemen, disediakan  tas jaring untuk tempat Anda meletakkan kacamata, jam tangan, maupun ponsel. 

Soal toilet, Anda juga tidak perlu khawatir menemui toilet yang jorok dalam perjalanan panjang Anda melintasi beberapa negara. Pasalnya, toilet selalu dibersihkan setiap kereta berhenti di stasiun. Anda juga bisa memilih toilet duduk maupun toilet jongkok, sesuai kenyamanan Anda. 

Butuh mengisi ulang baterai ponsel, tablet atau bahkan komputer? Terdapat beberapa colokan listrik yang bisa digunakan bersama. Hanya saja pastikan keamanan barang-barang Anda sendiri, jangan sampai lepas dari pengawasan. 

Thailand - Laos

Seperti juga Malaysia - Thailand, jalur Thailand - Laos pun sangat nyaman dan memberikan pengalaman perjalanan yang berbeda. Kereta dari Bangkok menuju Vientiane, ibu kota Laos merupakan jalur yang termasuk baru. Dibuka pada Maret 2009 dan dihubungkan melalui jembatan  yang melintasi Sungai Mekong dari Nong Kai di Thailand menuju Thanaleng, satu-satunya stasiun kereta di Laos yang berjarak 13 km dari Vientiane. 

Namun, Anda harus berganti beberapa kereta untuk melintasi dua negara ini. Pertama dari Hua Lamphong, Bangkok, Anda harus menuju Nong Kai menggunakan kereta shuttle. Dari Nong Kai, Anda melanjutkan perjalanan dengan kereta malam ke Thanaleng, Laos. Dari situ, Anda bisa menuju Vientiane dengan bus ataupun taksi. Keseluruhan perjalanan kereta membutuhkan biaya sebesar Rp200 ribu - Rp300 ribu. 

Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Luang Prabang yang terkenal, menggunakan bus atau kapal feri. Dari Laos, Anda juga bisa menyeberang ke Vietnam menggunakan bus. 

Jembatan kereta di atas Sungai Mae Klong, Myanmar.

Jembatan kereta di Sungai Mae Klong, Myanmar. Kini dijadikan atraksi turis. |FOTO: Flickr

Thailand - Myanmar

Bagi para pencinta adrenalin, ini adalah perjalanan kereta yang wajib dicoba. Pasalnya, jalur kereta Thailand ke Myanmar kerap disebut Death Railway, atau jalur kereta mematikan yang punya sejarah berdarah. Jalur ini terbentang sepanjang 415 km antara Kanchanaburi, Thailand dan Yangon, ibukota Myanmar.  

Jalur kereta ini dibangun oleh Jepang pada 1943 guna mendukung Perang Dunia II. Sebelumnya, jalur ini sempat ditutup pada 1947, namun kemudian kembali dibuka pada 1957.

Alasan yang menjadikan jalur tersebut dikenal sebagai jalur kematian karena saat pembangunannya, Jepang memperkerjakan para budak alias romusha serta tahanan perang. Tercatat lebih dari 90 ribu budak dan 12 ribu tahanan perang mati dalam pembangunan jalur kereta tersebut. 

Sayangnya, kini jalur tersebut tidak beroperasi secara penuh. Kini, jalur kereta hanya digunakan hingga Sai Yoke, sekitar 150 km menuju perbatasan Myanmar dan Thailand. Alasannya, besi yang menjadi jalur kereta sudah sejak lama dijarah warga.

Kini, turis yang ingin mengunjungi Myanmar dari Thailand melalui jalan darat, harus menyebrang mengunakan bus atau taksi. Terdapat beberapa pintu perbatasan, yakni Mae Sai, Mae Soy, Phu Nam Ron, Sangkhlaburi dan Ranong. 

Vietnam - Tiongkok

Kereta yang menghubungkan Vietnam dan Tiongkok merupakan sepupu dari jalur Trans-Siberian dan sekaligus menghubungkan Tiongkok - Rusia - Mongolia. Ada juga jalur baru yang dibuka dan menghubungkan Tiongkok dan Pyongyang, Korea Utara serta Astana dan Alma-ata di Kazakhstan.

Kereta antara Vietnam dan Tiongkok berangkat dari Hanoi setiap Selasa dan Jumat, kemudian tiba di Beijing West Railway Station pada Kamis dan Minggu. Terdapat pergantian kereta di Tongdeng, Pingxiang dan Nanning, yang memungkinkan turis untuk turun sejenak dari kereta dan menikmati stasiun. 

Perjalanan antara Hanoi dan Beijing memakan waktu hampir 48 jam, namun dengan suasana kereta yang nyaman dan pemandangan alam yang menakjubkan, waktu selama dua hari di atas kereta dipastikan tidak akan terasa. 

Thailand - Kamboja

Diantara semua jalur kereta api di Asia Tenggara, jalur yang mengubungkan Phnom Penh dan Poipet, kota perbatasan Thailand, merupakan yang paling muda. Jalur ini dibangun pada era kolonial Asia Tenggara di Kamboja, yakni pada tahun 1930 dan selesai pada tahun 1942.  

Dari Poipet, Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Thailand menggunakan bus.

Kereta Eksklusif Eastern & Oriental Express

Jika Anda menginginkan perjalanan mewah yang mengingatkan akan romantisme perjalanan kereta khas Eropa di tahun 30an, maka Anda harus mencoba Eastern & Oriental Express. Kereta ini dioperasikan oleh Belmond, konglomerasi yang mengelola beberapa properti eksklusif di seluruh dunia. 

Kontras dengan sleeper class yang ditawarkan kereta api lintas negara pada umumnya, Eastern & Oriental Express menekankan pada kata mewah. Sepanjang perjalanan dari Singapura menuju Bangkok, Anda dimanjakan bukan hanya dengan pemandangan menakjubkan, namun juga pelayanan khas hotel bintang lima. 

Setiap kabin dilengkapi dengan jendela besar untuk memastikan pandangan mata tidak terganggu. Ada pelayan yang akan melayani kebutuhan Anda selama 24 jam. 

Bosan berada dalam kabin, Eastern & Oriental Express menyediakan restoran dan bar yang dilengkapi hiburan layaknya sebuah kapal pesiar. Anda juga akan disediakan pemandu wisata yang mengantar Anda berkeliling di kuil dan desa wisata ketika kereta berhenti.



About the author

160