Hilangnya perahu, kapal laut, hingga pesawat terbang yang melewati segitiga Bermuda menjadi salah satu misteri yang paling sering diperbincangkan di dunia. Kali ini, ilmuwan Rusia mengklaim bila mereka telah mengetahui kunci di balik misteri tersebut, yakni lubang raksasa di Siberia.
Seperti yang dikutip dari merdeka.com, Di awal tahun 2014 ini,beberapa lubang raksasa diketahui bermunculan di berbagai kawasan di Siberia. Total ada tiga lubang raksasa yang muncul secara tiba-tiba di daerah semenanjung Yamal dan Taymyr. Tidak sedikit yang berpendapat apabila lubang raksasa dengan kedalaman puluhan sampai ratusan meter tersebut adalah buatan manusia, dan ditujukan untuk mencari sensasi saja.
Namun, ilmuwan Institut Trofimuk punya kesimpulan lain, mereka menyatakan bila lubang tersebut terbentuk akibat aktivitas pelepasan gas hidrat dalam jumlah besar. Gas tersebut dapat keluar akibat keberadaan garis patahan tanah di sekitarnya. Karena karakteristik tanah atau batuan patahan yang cenderung lemah plus kondisi iklim di atas tanah yang labil, maka gas tersebut dapat keluar dalam jumlah besar sekaligus, sehingga terlihat seperti sebuah ledakan dahsyat dan meninggalkan sebuah lubang raksasa.
Gas-gas hidrat sejatinya adalah gabungan antara partikel es yang bersatu dengan gas metan yang juga terkenal dapat meledak saat bercampur dengan oksigen bebas. Jenis gas ini memang banyak terdapat di bawah tanah belahan bumi bagian utara dan juga beberapa lapisan bawah tanah lautan dunia. Perubahan iklim seperti pemanasan global dianggap sebagai pemicu mencairnya lapisan es tanah yang membuat produksi gas hidrat meningkat drastis.
Menurut para ahli, terdapat koneksi antara sumber gas hidrat di daerah lautan Atlantik bagian utara (sekitar Siberia) dengan laut di sekitar Puerto Rico yang menjadi salah satu ujung segitiga Bermuda. Bahkan, jurnal sains Siberia juga menyatakan bila lubang raksasa di Siberia adalah ‘kerabat dekat’ dari segitiga Bermuda.
Ilmuwan Rusia, Igor Yeltsov, yakin bila terdapat ‘benih-benih’ ledakan gas hidrat di dasar laut segitiga Bermuda, terutama di sekitar lempeng tektonik. Saat ledakan gas terjadi lautan di sekitarnya akan memanas dan membuat kapal-kapal kurang beruntung di atasnya tenggelam akibat konsentrasi air yang berubah secara drastis.
Bahkan, gas metan dalam jumlah masif yang terlepas di langit segitiga Bermuda dapat membuat lapisan udara sangat tidak stabil. Sehingga, bukan hal yang mustahil bila pesawat-pesawat banyak yang jatuh di area itu.
Apakah dengan kemunculan teori ini, misteri segitiga Bermuda akan terungkap untuk selamanya?