Saat kau sudah menjadi istri, sesekali pandang wajah suamimu ketika ia terlelap. itulah orang yang tidak ada hubungan darah dengan mu namun tetap terus berusaha mencintaimu.
Sesekali saat suami pulang bekerja atau dari tempat usahanya, pandang wajahnya, cium tangannya. Itulah tangan yang bekerja keras mencari rizki untuk menafkahi dirimu dan anak-anakmu. Padahal, sebelum akad
nikah ia tak punya hutang budi terhadapmu. Bahkan ia mempunyai hutang budi terhadap Ibu bapaknya. Ia memilihmu sebelum ia sempat membalas seluruh hutang budi kedua orang tuanya.
Sesekali saat kau berdua dengannya, lihatlah suamimu, pandanglah wajahnya dengan
penuh sayang. Itulah peribadi yang boleh jadi selalu menutupi masalah-masalah
agar kau tak turut sedih karenanya. ia berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri agar kau tidak ikut terbebani.
Sementara kau sering mengadukan masalahmu kepadanya, berharap ia mau mengerti dan memberi solusi.
Padahal bisa jadi saat itu masalahnya lebih besar daripada masalahmu. Namun kau tetap yang diutamakannya.